Tahun pencerahan
Tahun perubahan
Itulah yang kurasakan saat ini, menapaki kembali tangga-tangga kehidupan, bangkit dari pos peristirahatan. Sambil menentukan arah, kukeluarkan sisa-sisa perbekalan, kuhitung jumlahnya. Cukup.
Ku gelar peta-nya, mencoba melihat tujuan itu, puncak Everest.
Perlahan ku telusuri kontur jalur yang akan kulalui, “Ah, terlalu curam..”, Sifat pengecutku keluar.
Akhirnya ku memilih jalur aman, yang interval konturnya relatif konstan, dan yang terpenting adalah, banyak vegetasi alam-nya, dan tentu saja, air terjun.
Masih kupandangi peta usang itu.
Dengan senyuman dan kemantapan, akan kutemukan fenomena menakjubkan, akan ku bangun mimpi disini, akan ku berikan pengabdianku untuk tanah ini, untuk alam ini, Untuk Tuhan-ku.
Masihkah ada ruang di pucak sana
Atau sudah penuh dengan para pemenang lain
Apa nasib mereka yang terhempas ke lembah?
Haruskah kutemui dan mengevakuasi mereka?
Aku terdiam.