RBK Pondok Kopi : Surat Untuk Orang Tua

Image
Rama – Saya – Aldi

Alhamdulillah, Rumah Belajar Kita yang dirintis sejak pertengahan Januari, semakin berkembang hingga sekarang. Apa itu Rumah Belajar Kita? sebetulnya awal mula Rumah Belajar Kita ini, saya diajak oleh seorang teman untuk ikut nyumbang buat anak-anak yatim piatu di pondok kopi, nah uniknya, sumbangan bukan dalam bentuk materi (uang) tapi berupa kehadiran kita untuk bertatap muka langsung dengan anak-anak dari Yayasan Yatim Piatu Darul Aitam, Pondok Kopi.

Semakin kesini, karena banyak dari anak-anak yang request kepada saya “Kakaak, boleh ajak temen gak? tapi dia bukan anak yatim?”,  akhirnya semakin berkembanglah jumlah anak-anak yang ikut “les”, mereka menyebutnya, yang diadakan setiap hari minggu sore ini.

Minggu tanggal 30 Juni lalu, seperti biasanya saya memang lebih sering mengajar di RBK Pondok Kopi.  Hari itu kami mengajar tentang Apa itu surat? Bagaimana cara membuatnya dan sebagainya. Kami juga memberi tugas untuk membuat surat kepada orang tua. Waah, banyak sekali yang mengharukan tulisan anak-anak ini, mungkin pada postingan selanjutnya saya akan mengetikkan ulang beberapa anak yang terpilih menjadi tiga terbaik.

Kenapa menulis surat?

Hmm.. idenya sebetulnya kita pengen banget menanamkan mental produktif lewat menulis,  karena bagi saya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menulis 😀 .

Berikut saya berikan Quote dari penulis Indonesia yang terkenal yaitu Pramoedya Ananta Toer tentang  menulis :

“Menulislah, apa pun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis, suatu saat pasti berguna.” (Rumah Kaca)

“Kau, nak, paling sedikit kau harus bisa berteriak.  Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis, suaramu tak kan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari… Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tak menulis, Ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah.”

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

“Menulis adalah sebuah keberanian…”

“Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.”

“Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian” (Rumah Kaca)

“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya” (Jejak Langkah)

Rama, anak usia 4 tahun yang belum sekolah ini pinter banget loh, sudah bisa membaca dan menulis walau memang masih terbata-bata. Anak ini jadi idola baru para kakak-kakaknya, mirip Jacob Twilight kecil yah hehehe 😀 . Serta Aldi, dia juga baru, pecicilan lari sana-sini tapi kalau diberi tuhas gak sungkan-sungkan untuk bertanya dengan lantang. Aldi ini kocak banget kalau udah ngomong.

Bakal kangen sama kalian pasti deh kakak, karena memang dari pihak yayasan, kegiatan RBK selama Ramadhan minta diliburkan dulu. Mungkin karena biasanya, di bulan ramadhan ini banyak sekali kegiatan buka bersama anak-anak yatimnya.

Nantikan cerita selama ramadhan di RBK yang masih “buka” yaitu RBK Kuningan Barat, Pasar Minggu, Pasar Rebo dan Bulak Rantai ya 😀

Image
Surat yang dibuat Rama, huruf N nya kebalik >,<

Follow juga akun twitter @RumahBlajarKita dan silahkan email saya bagi anda yang ingin ikut terjun berkontribusi di Rumah Belajar Kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *